My Stupid Boss! Dan Keajaiban Menulis.


Review!!!

Pagi ini sambil tidak meminum kopi, saya mau mau ngereview sedikit tentang Buku My Stupid Boss yang edisi Graphic Novel ya..

Ehh, cuapc-cuap aja sih. Saya agak malas, menulis rapi tentang review. Maksudnya, kalau dipaksa menulis rapi, malah kadang jadinya gak menulis apapun. Jadi mending nulis dulu apa adanya, entar kalau ada waktu, saya perbaiki untuk lebih rapi.

Pertama mau saya ceritakan dulu kenapa bisa saya beli buku ini. Karena kemarin di Page Komunitas Bisa Menulis, saya mendapatkan seseorang yang posting membahas My Stupid Boss. Sangat mengispire banget tulisanya, pun Lahirnya Buku My Stupid Boss hingga naik ke layar lebar dan ditayangkan secara serempak di empat negara.

Padahal, awalnya My Stupid Boss itu hanyalah curhatan seorang mba Kerani, seorang karyawan di perusahaan Malaysia yang punya Boss dari Indonesia. Katanya di blognya di curahkan segala kekesalan mba Kerani dalam menghadapi bossnya yang pelitnya minta ampun.

Saya gak akan membahas ceritanya lebih lanjut, saya lebih ingin membahas bagaimana buku ini lahir. Bayangkan!!! Tulisan di blog, yang sebenarnya cuma tulisan curhatan semata, yang janganlah kau tanyakan tentang teknis menulisnya, jangan kau tanyakan diksinya, pun jangan tanyakan bahasanya baku atau tidak! Tapi justru banyak orang yang suka dan membacanya blognya. Hingga lahirlah buku My Stupid Boss dan diangkat ke layar lebar. Tayang secara serempak di 4 negara. Bisa kau bayangkan itu teman?

Kalau kau tak bisa membayangkan seberapa hebat dan menginspirasnya cerita tadi, mungkin memang karena jiwa kita berbeda. Dan andaipun jiwa kita sama, suka menulis, dan berharap bisa sukses dalam menulis di manapun, termasuk di blog pastilah kelas teknis menulis kita berada di level yang berbeda. Kamu berada di level menulis tingkat dewa, atau kalangan atas, sedangkan aku berada di tingkat menulis kalangan bawah.  Yang kadang kalau aku baca ulang tulisanku, rasanya malu sendiri, minder, dan akhirnya memutuskan berhenti menulis terlebih dulu. Karena merasa sebegitu tidak berdayanya, merasa sebegitu bodohnya!

Tapi untukku, dan untuk orang-orang di levelku, cerita tadi seperti cahaya lilin saat mati lampu. Saat aku merasa pandanganku terasa gelap kemanapun aku melihat, ada sebuah cahaya yang memberiku harapan. Kenapa begitu? Karena cerita My Stupid Boss itu seperti sedang mengatakan padaku bahwa, "Jika kamu memang suka menulis, maka terus saja menulis! Sejelek apapun tulisanmu, kita toh tidak pernah tahu, takdir akan membawa tulisan kita ke arah mana. Seperti mba Kerani dengan My Stupid Bossnya."

So! Mulai detik ini, yaa, mulai detik kemarin lusa sih. Aku putuskan untuk terus menulis sesukaku. Karena memang ini hobbyku. Bukan sekedar hobby curhat di facebook, lebih dari itu, karena aku memang suka mencurahkanya dalam tulisan.

Dan karena hal inilah sebenarnya kemarin aku putuskan untuk membeli buku My Stupd Bossnya. Bukan karena tertarik sama ceritanya. Tapi lebih karena aku ingin menghargai mba Kerani sebagai penulis yang mengispirasiku. 

--



Untuk ceritanya, bisa aku bilang GOKIL banget lah!!! Ketawa-ketawa sendiri pas baca. Walaupun menggunakan bahasa malaysia, yang tentu saja ada beberapa banyak hal yang tidak aku mengerti, tapi ada bahasa inggrisnya. Mungkin karena b.Inggris itu jadi bahasa ke dua di Malaysia yah? Jadi masih bisa dipahami. Entah kenapa aku lebih Understand Bahasa Inggrisnya daripada bahasa Malaysianya.



Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 komentar:

Posting Komentar