Ngurusin jualan di bukalapak, tokopedia
dan Instagram sudah semua, tinggal bersenang-senang sebentar dengan
nulis-nulis di blog. Ehh, pas udah buka blognya, bingung mau nulis apa?
Kan gimana gitu. Hahaha.
Alhasil browsing gimana cara ngatasi gak bisa nulis itu deh. Dan berikut hasil bloggingnya. Semoga bisa bermanfaat juga deh.
Katanya writer’s block adalah kedaan
di mana seorang penulis tidak dapat menuangkan segala idenya ke dalam
tulisan. Pikiran menjadi buntu, otak terasa kaku, seolah ada yang
menghalangi keluarnya gagasan. Tak satupun kata, apalagi kalimat atau
paragraf yang mampu dihasilkan oleh penulis.
Banyak penulis mengalaminya, mulai dari
pemula sampai professional. Parahnya, untuk pemula writer’s block akan
membuat ia merasa tidak berbakat dan akhirnya berhenti
menulis. Karena kurangnya pengalaman, daya juang yang apa adanya, dan
ketidaktahuannya bahwa penulis professional pun sering mengalaminya,
entah saat dia sudah jadi professional ataupun saat dulu ia masih
pemula. Bedanya, penulis professional sudah kenyang pengalaman, dan hal
itu sama sekali tidak mempengaruhi pikirannya dengan kata-kata bahwa ia
tidak berbakat. Dan terkadang, bahkan ketika semua orang mengatakan dia
tidak berbakat ia terus percaya pada dirinya sendiri dan terus berjuang
mengatasi segala kekurangannya. Karena hal itulah tidak semua orang bisa
menjadi penulis pfoffesional, perbedaan daya juang, dan keyakinan
menjadi salah dua pengaruhnya.
Berikut beberapa cara untuk mengatasi
writer’s block. Bisa kita lakukan satu atau dua halnya atau bahkan
keseluruhan. Lagi-lagi kembali ke daya juang masing-masing dalam
mengatasi masalahnya. Saya dapatkan dari blog di kompasiana dan ditulis
oleh, Jefry TY dengan judul ‘5 Trik Jitu Mengatasi Writer’s Block’
- Segarkan pikiran dan tubuh
Terlalu lama berada di depan
komputer, berpikir dan menuangkan gagasan ke dalam tulisan, membuat otak
kita lelah. Jika sudah begitu sebaiknya kita jangan memaksakan diri
untuk tetap menulis. Pergilah keluar, cari udara segar. Dan ketika
kembali biasanya otak akan menjadi lebih segar dan siap untuk bekerja.
Bukan Cuma pikiran, tubuhpun perlu
disegarkan. Tinggalkan tulisan sejenak untuk mandi, setelah mandi tubuh
akan terasa segar dan siap menulis kembali. Keadaan lapar juga membuat
kita sulit berpikir. Maka berhentilah sejenak untuk makan, dan siap
menulis kembali saat perut telah mendapatkan haknya.
- Ciptakanlah tempat menulis yang nyaman
Ruang tempat menulis sangat
mempengaruhi produktivitas seorang penulis. Jika Anda mempunyai ruang
ber-AC mungkin itu akan terasa lebih nyaman ketimbang sebuah kamar kecil
yang pengap. Di kantor, saya mempunyai sebuah kursi dan meja kerja
dengan komputer desktop di atasnya. Di sebelahnya ada satu set sofa yang
sudah lama dan tidak terlalu bagus. Namun, dengan menggunakan laptop,
sofa itu jauh lebih nyaman untuk menulis dan mengedit ketimbang meja
kerja yang ada. Intinya, ciptakanlah ruang tempat Anda menulis senyaman
mungkin.
Kita juga dapat sewaktu-waktu pergi
ke kafe atau restoran, lalu menulis di sana. Saat ini ada banyak kafe
atau restoran yang dengan sengaja menambah fungsi mereka, bukan hanya
untuk makan dan minum, melainkan juga untuk bekerja dan mencari
inspirasi. Mereka menyediakan layanan internet gratis, walaupun
sebenarnya tidak gratis, karena kita harus membeli makanan atau minuman
mereka. Cara ini memang membutuhkan biaya ekstra. Karena itu, saya tidak
menyarankan Anda melakukannya setiap hari. Cukup sekali-sekali saja
Anda melakukannya demi menciptakan ruang kenyamanan yang berbeda.
- Carilah waktu terbaik untuk menulis
Setiap penulis mempunyai waktu
terbaiknya untuk menulis. Tentu, waktu itu berbeda antara seorang
penulis dengan penulis lainnya. Anda dapat mempelajari kapan Anda merasa
lebih lancar menuangkan ide ke dalam tulisan, misalnya, pagi hari,
siang hari atau malam hari. Berdasarkan pengalaman, waktu terbaik saya
menulis adalah pagi hari, beberapa saat setelah bangun tidur, ketika
otak masih segar. Pelajari waktu terbaik Anda dalam menulis, dan
menulislah secara rutin pada waktu itu.
- Asahlah kemampuan menulis anda
Mengasah kemampuan adalah hal yang
sangat penting bagi seorang penulis. Menulis bukan sekedar merangkai
kata. Menulis adalah seni yang harus didukung dengan teknik yang baik.
Pelajari struktur sebuah kalimat efektif, peta/map sebuah paragraf dan
jenisnya, kalimat transisi, headline yang menarik, dan lain sebagainya.
Anda ingat pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar dan Sekolah
Menengah Pertama dulu? Pelajarilah kembali bahan-bahan pelajaran
tersebut. Itu menjadi dasar yang sangat penting untuk mengasah kemampuan
menulis.
- Carilah informasi tentang topik yang sedang kita tulis.
Salah satu sebab mengapa otak terasa
“blank” ketika menulis adalah kurangnya informasi tentang topik yang
akan ditulis. Informasi itu bisa didapat dengan berbagai cara. Membaca
adalah cara utama yang bisa dilakukan. Membaca adalah pekerjaan wajib
seorang penulis. Dari tulisannya kita bisa mengetahui apakah penulis
membaca banyak buku atau tidak.
Selain membaca, diskusi dengan teman
yang memahami topik tulisan Anda akan sangat berguna. Diskusi itu bisa
dilakukan dengan berdialog, bisa juga di-share di media sosial seperti
facebook, kompasiana atau milis. Tidak perlu tulisan final yang sempurna
yang di-upload, draft tulisan pun dapat diperlihatkan dan didiskusikan.
Justru, dengan masukan dari berbagai pihak dapat digunakan untuk
menyempurnakan tulisan kita.
—
Dan yah, memang saya piker saya mulai
lapar di jam 12 siang seperti ini, jadi seperti saran di atas,
sepertinya harus makan dulu. Ohh iya, lapar juga membuat suasana hati
berantakan dan gampang marah. Semoga bermanfaat untuk yang kebetulan
membacanya ya.
ABOUT THE AUTHOR
Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
0 komentar:
Posting Komentar